September 01, 2010

Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif0, tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.

a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Kalimat tunggal dapat dibagi lagi berdasar kan jenis predikat yang digunakan.

1)      Kalimat tunggal verbal
Kalimat tunggal verbal adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata kerja( verba) sebagai predikat.
Contoh: Dosen membimbing kami.

2)      Kalimat tunggal nominal
Kalimat tunggal nominal adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata benda(nomina) sebagai predikat.
Contoh : Pak Dona adalah dosen kami.

3)      Kalimat tunggal adjektival
Kalimat tunggal adverbial adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata sifat(adjektiva) sebagai predikat.
Contoh: Hari ini cerah sekali.

4)      Kalimat tunggal numeralia
Kalimat tunggal numeralia adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata bilangan (numeric) sebagai predikat.
Contoh: Adik saya dua orang.

5)      Kalimat tunggak adverbial
Kalimat tunggal adverbial adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata keterangan (adverb) sebagai predikat dan hanya lazim digunakan dalam bahasa lisan.
Contoh: Banyak mahasiswa ke Bali.

b.   Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk terdiri atas tiga,yaitu: kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk ccampuran.

1)      Majemuk Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terjad dari dua kalimat tunggal atau lebi. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut.
a)    Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis.

Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat tunggal.

Contoh:
Direktur tenang.
Karyawan duduk teratur.
Para nasabah antre.
Direktur tenang, karyawan duduk teratur, dan para nasabah antre.

b)       Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pertentangan.
Contoh:
Amerika dan Jepang tergolong negara maju.
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
Amerika dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.

Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan dalam menghubungkan dua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah kata sedangkan dan melainkan seperti kalimat berikut.
Contoh:
Puspiptek terletak di Serpong, sedangkan Industro Pesawat Terbang Nusantara terletak di Bandung.
Ia bukan peneliti, melainkan pedagang.

c)    Dua kalimat tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang dikemukakannya berurutan.
Contoh:
Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat dewasa.
Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doa selamat.

d)      Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
Contoh:
Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi langsung.

2) Kalimat Majemuk tidak Setara (Bertingkat)
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat.
Contoh:
Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)
Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)
Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.

Kalimat majemuk tak setara terbagi dalam bentuk anak kalimat dan induk kalimat. Induk kalimat ialah inti gagasan, sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasan dengan hal-hal lain.
Contoh:
Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel hotel besar.
Anak kalimat:
Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas.
Induk kalimat:
Saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.

Penanda anak kalimat ialah kata walaupun, meskipun, sungguhpun, karena, apabila, jika, kalau, sebab, agar, supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum, kendatipun, bahwa, dan sebagainya.

3) Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).
Misalnya:
Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

Kalimat pertama terdiri atas induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami pulang, tetapi mereka masih bekerja, dan anak kalimat karena tugasnya belum selesai. Jadi, susunan kalimat kedua adalah setara ditambah bertingkat.

Ditulis Oleh : Lilik Wijayawati // 12:00 AM
Kategori:

0 comment:

Post a Comment